- Jurusan Teknik Informatika di Tangerang Banten
Hari ini | 21:23:58 WIB - Jurusan Teknik Informatika di Cilegon Banten
Hari ini | 21:23:49 WIB - Jurusan Teknik Informatika di Jombang Jawa Timur
Hari ini | 21:23:43 WIB - Jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik di Gresik Jawa Timur
Hari ini | 21:16:54 WIB - Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Palembang Sumatera Selatan
Hari ini | 21:08:45 WIB
Ngebut Kuliah karena Ortu Tak Punya Uang
SOLO - Diana, lengkapnya Agusdiana Eka Priyatiningsih adalah lulusan progam studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS). Akhir pekan lalu, dia dikukuhkan sebagai Sarjana Psikologi dengan predikat cumlaude.
Menyandang predikat cumlaude bukanlah hal istimewa jika kita memiliki kecukupan sumber daya untuk menjalani kuliah. Tetapi bagi Diana, hal ini adalah pencapaian sangat istimewa dan mewah mengingat selama kuliah dia berkejaran dengan keterbatasan finansial.
Sang ayah hanya seorang penjahit, sedangkan ibunda berjualan es. Hasil usaha mereka tidaklah seberapa bila dibandingkan dengan kebutuhan kuliah. Diana pun harus "ngebut" kuliah dan merampungkan studinya selama tujuh semester karena tidak ingin memberatkan orangtua lebih lama lagi.
"Selama tujuh semester kuliah saya mendapatkan beasiswa Bidikmisi," kata Diana saat bertemu Okezone, di Kampus UNS, Solo, Jawa Tengah, Senin (10/3/2014).
Meski menerima Bidikmisi, Diana mengaku kerap kesulitan mengatur dana bantuan yang diterimanya. Setiap bulan, Kemendikbud mengirim Rp400 ribu untuk perguruan tinggi dan Rp 600 ribu untuk keperluan hidup kepada penerima Bidikmisi.
Menurut Diana, uang tersebut tidak dapat mencukupi sepenuhnya kebutuhan kuliah dan hidup sehari-hari. Apalagi pada tahun terakhir perkuliahan dan dia harus mengerjakan skripsi. Parahnya lagi, transfer Bidikmisi juga sering terlambat. Karena itu, tak jarang Diana masih mengandalkan kiriman orangtua untuk menutup kekurangan dalam memenuhi kebutuhan biaya hidupnya.
"Idealnya, beasiswa untuk mahasiswa adalah Rp1-1,5 juta per bulan," ujarnya.
Diana menyadari minimnya kondisi keuangan keluarga. Karena itulah, pada pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), dia juga sekaligus mendaftar Bidikmisi. Gadis berjilbab ini mengenang, karena tidak punya uang, dia sampai tidak mendaftar ulang ketika namanya diumumkan sebagai penerima Bidikmisi di UNS.
Tetapi, tidak lama setelah masa daftar ulang ditutup, pihak UNS meneleponnya. Mereka bertanya mengapa Diana tidak mendaftar ulang padahal telah diterima di UNS melalui jalur Bidikmisi.
"Baru kemudian saya daftar ulang," ungkapnya.
Hingga saat ini, Diana belum memiliki gambaran untuk melanjutkan studi ke jenjang pascasarjana. Dia mengaku, ingin bekerja terlebih dahulu.
"Uang yang dimiliki orangtua biar dipakai adik saya satu-satunya untuk menyelesaikan sekolah menengahnya," ujar Diana.
sumber: okezone.com
- Inilah 7 Tips Hidup Irit Saat Kamu Kuliah
Sabtu, 27 Februari 2016 | 00:21:22 WIB - 2 Prodi ITB Setara Massachusetts Institute of Technology
Selasa, 17 Juni 2014 | 20:41:01 WIB - Mahasiswa Asing Terpukau Megahnya Masjid Istiqlal
Selasa, 13 Mei 2014 | 09:18:01 WIB - Duh, Pacaran Jangan di Waduk Dong!
Senin, 12 Mei 2014 | 13:07:34 WIB - Guru Jangan Gaptek Dong!
Selasa, 6 Mei 2014 | 09:44:48 WIB
- Manajemen Jadi Primadona di SNMPTN, Ini Daftar 10 Jurusan Favorit
Rabu, 28 Mei 2014 | 13:10:24 WIB - Strategi Pilih Jurusan SBMPTN 2014
Jumat, 9 Mei 2014 | 10:01:07 WIB - Mau Lolos SBMPTN? Ikut Bimbel Sambil Dikarantina Dulu
Senin, 5 Mei 2014 | 09:03:24 WIB
- Menristekdikti Mengajak Santri Untuk Mendapatkan Beasiswa Bidikmisi
Rabu, 29 Maret 2017 | 08:14:08 WIB - Beasiswa Teknik di University of Auckland
Selasa, 11 Maret 2014 | 09:17:57 WIB - Beasiswa S-1 di Irlandia, Nih!
Rabu, 26 Februari 2014 | 09:06:25 WIB