- Jurusan Pendidikan Guru SD (PGSD) di Denpasar Bali
Hari ini | 22:54:14 WIB - Jurusan Teknik Perancangan Jalan dan Pemeliharaan Jembatan
Hari ini | 22:36:51 WIB - Jurusan Kajian Budaya
Hari ini | 22:01:14 WIB - Jurusan Antropologi Sosial
Hari ini | 22:01:07 WIB - Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
Hari ini | 21:40:09 WIB
USC Pantang Buka Kuliah Online Sarjana
JAKARTA - Berdiri pada 1880, University of Southern California (USC) menjadi salah satu kampus unggulan di Amerika Serikat (AS). Bahkan, kampus ini merupakan inisiator awal berbagai program kuliah online di Negeri Paman Sam tersebut.
Saat ini, program kuliah online di USC merupakan salah satu dari 1.000 program kuliah online yang didata US News. USC menyediakan lebih dari 80 program kuliah online untuk jenjang S-2 melalui fakultas seni, sains dan lainnya.
Menurut Rektor USC CL Max Nikias, program kuliah online di USC dirancang dan diajar oleh para dosen USC yang mengajar di kampus, melalui skema kelas tatap muka. Para mahasiswa kuliah online di USC menjalin hubungan dengan para dosen dan mahasiswa lainnya melalui kelas online, sambil tetap menyelesaikan tugas kuliah sesuai jadwal.
Nikias, yang merupakan pakar dalam bidang sistem digital media, signal processing dan biomedis itu memaparkan, program kuliah online yang pertama kali dibidani Viterbi School of Engineering pada 1970-an itu telah berkembang ke 40 negara di dunia. Bahkan, total pendapatan dari program tersebut mencapai USD108 juta pada 2012 lalu.
Program kuliah online USC diklaim menjangkau 7.700 mahasiswa jarak jauh. Nikias memprediksi, dalam lima tahun ke depan jumlahnya akan berlipat menjadi 11 ribu mahasiswa di penjuru dunia.
Ketika mengunjungi Jakarta beberapa waktu lalu, Nikias menjelaskan, program kuliah online di USC hanya tersedia di jenjang pascasarjana, pendidikan eksekutif dan pendidikan lanjutan. USC, kata Nikias, tidak akan menawarkan program S-1 online.
"Menurut kami, jika Anda ingin mengejar gelar sarjana dalam bidang apa pun, maka Anda harus masuk ke kelas dan menjadi mahasiswa penuh di kampus," ujar Nikias, ketika berbincang dengan Okezone baru-baru ini.
Peraih gelar Master dan Doktor dari State University of New York itu menilai, usia 17-22 tahun adalah masa paling transformatif dalam perkembangan seseorang sebagai makhluk hidup. Dan pada usia ini kita tidak hanya perlu belajar di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas melalui interaksi dengan sesama mahasiswa dan masyarakat.
"Jadi pendidikan sarjana harus memberikan dasar untuk semua itu, khususnya melalui pertemuan dan interaksi tatap muka," imbuhnya,
Menurut Nikias, pendekatan tatap muka dari segi intelektual dan kreativitas, baik di kelas maupun luar kelas, berdampak sangat besar bagi mahasiswa. Karena itulah, USC sangat menjaga semangat perkuliahan tradisional yang menekankan nilai-nilai akademik. Dalam bahasa Nikias, teknologi bisa menguatkan, tetapi tidak menggantikan pengalaman pendidikan sarjana di USC.
Nikias memaparkan, program kuliah online di USC dimulai dengan penyiaran materi kuliah melalui stasiun televisi lokal di Southern California, sekira 40 tahun lalu. Kemudian pada era 1990-an, USC mengembangkannya melalui tayangan televisi satelit sehingga mereka bisa menyiarkan kuliah langsung ke seluruh Amerika Serikat.
"Lalu, ketika saya menjadi dekan di Sekolah Teknik USC 14 tahun lalu, kami beralih dari televisi satelit ke siaran langsung melalui internet. Jadi, kami memiliki banyak pengalaman dalam melakukan hal ini," tuturnya.
Selama puluhan tahun menyelenggarakan kuliah online, USC pun melahirkan banyak inovasi dalam bidang ini. Viterbi School of Engineering misalnya, membuat platform iPodia yang merupakan revolusi dalam pendidikan global. Perkuliahan diselenggarakan pada waktu sebenarnya (real time) di berbagai perguruan tinggi di penjuru dunia. Melalui platform ini, mahasiswa bisa berkolaborasi dalam kegiatan kelompok dengan mahasiswa lainnya dari benua berbeda.
Institute of Creative Technologies di USC menemukan dan menyempurnakan "manusia virtual" dan "lingkungan virtual" untuk tujuan pendidikan dan pelatihan. Pengalaman ini juga bisa dirasakan melalui aplikasi mobile.
Sementara itu, School of CinematicUSC berinovasi dalam konsep video game yang membuat proses pendidikan lebih mengikat dan mendorong rasa ingin tahu mahasiswa dalam berbagai cara. Video game ini mewakili masa depan dongeng, pendidikan dan pelatihan.
Suami dari Niki C Nikias tersebut menjelaskan, program kuliah online yang diselenggarakan USC dirancang agar sama kuat dengan skema kuliah tatap muka di kelas. Selama dua tahun masa studi, mahasiswa dapat merasakan iklim perkuliahan multidisiplin yang menyeimbangkan teori dengan praktik, termasuk mengikuti program magang. Skema ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh di kelas dalam menjawab berbagai masalah di dunia nyata. Tidak hanya itu, mahasiswa juga dapat meraih bantuan biaya studi. (bersambung)
- Inilah 7 Tips Hidup Irit Saat Kamu Kuliah
Sabtu, 27 Februari 2016 | 00:21:22 WIB - 2 Prodi ITB Setara Massachusetts Institute of Technology
Selasa, 17 Juni 2014 | 20:41:01 WIB - Mahasiswa Asing Terpukau Megahnya Masjid Istiqlal
Selasa, 13 Mei 2014 | 09:18:01 WIB - Duh, Pacaran Jangan di Waduk Dong!
Senin, 12 Mei 2014 | 13:07:34 WIB - Guru Jangan Gaptek Dong!
Selasa, 6 Mei 2014 | 09:44:48 WIB
- Manajemen Jadi Primadona di SNMPTN, Ini Daftar 10 Jurusan Favorit
Rabu, 28 Mei 2014 | 13:10:24 WIB - Strategi Pilih Jurusan SBMPTN 2014
Jumat, 9 Mei 2014 | 10:01:07 WIB - Mau Lolos SBMPTN? Ikut Bimbel Sambil Dikarantina Dulu
Senin, 5 Mei 2014 | 09:03:24 WIB
- Menristekdikti Mengajak Santri Untuk Mendapatkan Beasiswa Bidikmisi
Rabu, 29 Maret 2017 | 08:14:08 WIB - Beasiswa Teknik di University of Auckland
Selasa, 11 Maret 2014 | 09:17:57 WIB - Beasiswa S-1 di Irlandia, Nih!
Rabu, 26 Februari 2014 | 09:06:25 WIB